Organisasi Modern
Pengertian Organisasi Modern
Salah
satu aliran besar dalam teori organisasi adalah teori modern, yang
kadang-kadang disebut juga analisa sistem. Teori modern adalah
multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan
dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa
organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.
Interaksi dinamis antar proses, bagian dan fungsi dalam suatu
organisasi, maupun dengan organisasi lain dan dengan lingkungan.
Suatu
organisasi merupakan suatu proses yang tersusun para individu saling
mempengaruhi untuk berbagai tujuan. Dalam Pendekatan Modern menyatakan
bahwa yang dimiliki saat ini bukan teori mengenai organisasi tetapi way
of thinking atau cara berfikir mengenai organisasi, cara melihat dan
menganalisis secara lebih tepat dan mendalam, yang dilakukan melalui
keteraturan atau regularitas perilaku organisasi, yang hanya berlaku
untuk suatu lingkungan atau kondisi tertentu.
Dasar Pemikiran Organisasi Modern
Teori Organisasi Modern berawal dari dasar pemikiran, yaitu:
1. Teori
klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi,
sasaran organisasi dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sesuai
hakikat pekerjaannya.
2. Teori Modern menekankan pada perpaduan dan perancangan,menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
3. Ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi,
skalar dan vertikal.
skalar dan vertikal.
4.
Teori Sistem Umum
Teori
system umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha
untuk menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal.
Tujuan teori system umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan
organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen dan
proses-proses umum seluruh system sebagai titk awal.
Ada
beberapa tingkatan system yang harus diintegrasikan. Kenneth Boulding
mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat system sebagai berikut :
1. Struktur static
2. Sistem dinamik sederhana
3. Sistem sibernetik
4. System terbuka
5. System genetika social
6. System hewani
7. System manusiawi
8. System social
9. System transdental
Konsep
system ini menjadi dasar utama analisa organisasi akan teori organisasi
modern. Teori organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori system
umum dalam cara memandang organisasi sebagai sesuatu yang terintegrasi.
Teori Organisasi dalam Suatu Kerangka Sistem
Teori
organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-konsep dan
teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi. Teori modern
berusaha untuk memberikan sintesa yang menyeluruh bagian-bagian yang
berhubungan dengan semua bidang studi tersebut untuk mengembangkan suatu
teori organisasi yang diterima umum. Hal ini sering disebut analisa
system pada organisasi.
Factor-faktor
yang membedakan kualitas teori organisasi modern dengan teori-teori
lainnya adalah dasar konseptual – analitiknya, ketergantungannya pada
data riset empiric, dan di atas semuanya, sifat pemaduan dan
pengintegrasikannya. Kualiatas-kualitas ini merupakan kerangka filosofi
yang diterima sebagai suatu cara untuk mempelajari organisasi sebagai
suatu system.
1. Bagian-bagian dari system dan saling ketergantungannya.
· Individu dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi.
· Penentuan fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal.
· Organisasi informal.
· Struktur status dan peranan.
· Lingkungan phisik pelaksanaan pekerjaan.
2. Proses-proses hubungan dalam system.
Teori
organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal
yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi.
Ketiga proses tersebut adalah
· Komunikasi ,
· Berusaha untuk mencapai keseimbangan, dan
· Pengambilan keputusan.
Tujuan-tujuan organisasi
Organisasi mempunyai tiga tujuan utama yang saling berhubungan. Tujuan-tujuan tersebut adalah pertumbuhan, stabilitas, dan interaksi.
Ketiga tujuan organisasi itu akan membedakan bentuk organisasi dengan
tingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Persamaan dalam tujuan-tujuan
tersebut juga telah diteliti oleh para ahli sejalan dengan pengembangan
teori system umum.
Pendekatan - Pendekatan Manajemen
1. Pendekatan Proses
Pendekatan
proses dalam manajemen juga disebut pendekatan fungsional, operasional,
universal, tradisional atau klasik. Para pencetus pendekatan ini
bermaksud untuk mengindetifikasikan fungsi-fungsi manajemen dan kemudian
menetapkan prinsip-prinsip dasar organisasi dan manajemen. Empat
prinsip pendekatan proses klasik yang penting adalah 1) kesatuan
perintah, 2) persamaan wewenang dan tanggung jawab, 3) rentang kendali
yang terbatas, dan 4) delegasi pekerjaan-pekerjaan rutin.
2. Pendekatan Keperilakuan
Pendekatan ini sering disebut pendekatan hubungan manusiawi (human
relation approach). Pendekatan hubungan manusiawi dalam usahanya
melengkapi pendekatan klasik, banyak menggunakan pandangan sosiologi dan
psikologi. Oleh karena itu, pusat bahas pendekatan ini adalah perhatian
terhadap para karyawan secara individual dan kelompok kerja.
3. Pendekatan Kuantitaif
Pendekatan
kuantitif (quantitative approach) sering dinyatakan dengan istilah
management science atau operations research (OR). Pendekatan ini
terutama memandang manajemen dari perspektif model-model matematis dan
proses-proses kuantitaif.
Menurut
pendekatan kuantitatif, masalah-masalah manajemen dpata dirumuskan dan
dijabarkan dalam berbagai bentuk model matematis dan kemudian dianalisa
serta dipecahkan dengan menggunakan berbagai teknik atau metode
kuantitaif untuk memperoleh hasil optimum.
4. Pendekatan Sistem
Pendekatan
system dalam manajemen merupakan pendekatan yang ditetapkan paling
akhir, dan dapat dipahami dengan sudut pandangan teori system umum atau
analisis system. Pendekatan system terutama menekankan saling
ketergantungan dan keterkaitan bagian-bagian organisasi sebagai
keseluruhan. Pendekatan ini memberikan kepada manajemen cara memandang
organisasi sebagai keseluruhan dan sebagai bagian lingkungan eksternal
yang lebih luas. Organisasi dipandang sebagai system terbuka dan pada
hakekatnya merupakan proses transformasi berbagai masukan yang
menghasilkan keluaran
5. Pendekatan Contingency (Situasional)
Pendekatan
Contingency muncul karena ketidakpuasan atas anggapan keuniversalan dan
kebutuhan untuk memasukkan berbagai variable lingkungan ke dalam teori
dan praktek manajemen. Ada tiga komponen pokok dalam lerangka konseptual
untuk pendekatan contingency : lingkungan , konsep-konsep dan
teknik-teknik manajeman, dan hubungan kontingensi antara keduanya.
Ciri-Ciri Organisasi Modern
Organisasi telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan dalam dunia modern ini. Ciri-ciri organisasi modern adalah :
· Organisasi bertambah besar
· Pengolahan data semakin cepat
· Penggunaan staff lebih intensif
· Kecenderungan spesialisasi
· Memiliki prinsip-prinsip organisasi
· Memiliki unsur-unsur organisasi yang lebih lengkap
Unsur Organisasi
Setiap organisasi memiliki unsur-unsur tersendiri didalamnya, unsur-unsur organisasi adalah :
· Manusia
· Kerjasama
· Tujuan bersama
· Peralatan (Equipment)
· Lingkungan
· Kekayaan alam
· Kerangka/konstruksi mental organisasi
Tipe Piramida
Organisasi-organisasi sekarang ini memiliki tipe-tipe yang berbeda. Tipe organisasi ada 3 yaitu :
· Piramida Mendatar
· Piramida Terbalik
· Tipe Kerucut
1. Piramida Mendatar
· Jumlah satuan organsisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit.
· Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
· Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.
2. Piramida Terbalik
Organisasi
piramida terbalik merupakan salah satu unit dari tipe piramida terbalik
ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja.
Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan
pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti lembaga
pendidikan, lembaga penelitian dan sebagainya.
Tipe Kerucut
· Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
· Rentang kendali sempit
· Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
· Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
· Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organsasi
Bentuk-bentuk
organisasi dapat dibedakan dengan memandang organisasi dari segi tata
hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi.
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menjadi :
· Bentuk organisasi staff
· Bentuk organisasi lini
· Bentuk organisasi fungsional
· Bentuk organisasi fungsional dan lini
· Bentuk organisasi fungsional dan staff
· Bentuk organisasi lini dan staff
Karakteristik Teori Modern
Karakteristik dari teori organisasi Modern, antara lain:
1. Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,
2. Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,
3. Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
4. Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan dengan perubahan lingkungannya,
5. Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan.
Kontributor Teori Modern
Berikut ini adalah para tokoh dalam Teori Organisasi Modern beserta teorinya tentang organisasi, yaitu:
1. Alfred
Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga dunia yang
berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik
beratkan masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan,
kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya
tanggapan),
2. Mary
Parker Follet, 1920-an (keseimbangan antara perhatian individu dan
organisasi; mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu
semangat kerja sama; kesadaran cita-cita sehingga setiap orang adalah
bagian dari suatu kelompok; dan masyarakat; dorongan individu diterima
tanpa mengorbankan kepentingan organisasi),
3. Chester
I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis;
individu, organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari
lingkungan organisasi; aspek organisasi formal dan informal),
4. Norbert
Wiener, 1948 (menemukan sibernetika=orang=pengemudi, pengendalian
sistem pada pengaruh arus balik informasi; menunjang perkembangan
komputer eletronik, penggunaan komputer dalam proses pengawasan, suatu
sistem terdiri atas input, proses, output, arus balik, dan lingkungan),
5. Ludwig
Von Bertalanffy, (organisasi sebagai masalah yang utama bagi seluruh
kehidupan; kedinamikan, sistem, interaksional multidimensional, multi
level; suatu sistem dilihat sebagai suatu kumpulan dari bagian-bagian
yang saling berhubungan; suatu organisasi dalam pandangan yang modern
merupakan suatu sistem).
Sifat Teori Modern
Sifat-sifat dari Teori Organisasi Modern adalah:
1. Memandang
suatu organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri atas lima bagian
pokok, yaitu: input, proses, output, arus balik, dan lingkungan,
2. Kedinamisan,
3. Multi Level dan Multi Dimensional,
4. Multi Motivasi,
5. Multi Disipliner,
6. Despkriptif,
7. Multi Variabel,
8. Adaptif.
Perbandingan pendekatan Klasik, pendekatan Neo-Klasik, dan pendekatan Modern
Klasik
|
Neo-Klasik
|
Modern
|
Manusia=Makhluk rasional
|
Manusia=Makhluk Psikososoal
|
Manusia tidak diperhatikan sebagai individu. Perhatian pada kelompok individu.
|
Mampu menentukan anatomi organisasi
|
Tidak mampu menentukan anatomi organisasi
|
Mampu menentukan anatomi organisasi (secara makro)
|
Fokus perhatian: Anatomi organisasi/jumlah personil
|
Hubungan antar manusia
|
Hubungan organisasi dengan lingkungan
|
Organisasi=Sistem tertutup
|
Organisasi=Sistem tertutup
|
Organisasi=Sistem terbuka
|
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar