1. Dorothea
Puente 1929:
Korban : 9 orang
Dorothy Puente adalah wanita tua yang menjalankan usaha rumah kos. Selama dia menjalankan usaha ini, dia pelan-pelan membunuh orang-orang yang tinggal bersamanya dan memalsukan tanda tangan mereka untuk pemeriksaan keamanan. Dia tidak mengijinkan penyewa-penyewa itu untuk menggunakan telepon atau surat.
Dorothy Puente adalah wanita tua yang menjalankan usaha rumah kos. Selama dia menjalankan usaha ini, dia pelan-pelan membunuh orang-orang yang tinggal bersamanya dan memalsukan tanda tangan mereka untuk pemeriksaan keamanan. Dia tidak mengijinkan penyewa-penyewa itu untuk menggunakan telepon atau surat.
Dia akan mengambil semua
uang yang dikirim untuk para penyewa itu dan menyimpannya untuk dirinya
sendiri. Para korbannya biasanya sedang mabuk, dan menderita schizophrenia.
Salah satu mayat yang ditemukan dikebun belakang, ditemukan tanpa kepala,
lengan, dan kaki. Uang yang dia curi, dia pakai untuk pakaian-pakaian mewah,
parfum dan operasi pengencangan kulit muka sesaat sebelum dia
tertangkap. Puente tidak memperlihatkan penyesalan yang dalam atas kejahatan yang dia lakukan dan saat ini dia berada dipenjara dengan hukuman seumur hidup.
tertangkap. Puente tidak memperlihatkan penyesalan yang dalam atas kejahatan yang dia lakukan dan saat ini dia berada dipenjara dengan hukuman seumur hidup.
2.
Karla Homolka 1970
Korban : 3 (diduga ada 5
orang lainnya)
Karla Homolka adalah pembunuh serial dari Kanada yang menarik perhatian media diseluruh dunia ketika dihukum karena membantu suaminya, Paul Bernardo untuk memperkosa dan membunuh gadis-gadis remaja, termasuk juga adiknya sendiri Tammy Homolka. Karla merekam
kebrutalan dan pembunuhan gadis muda yang dilakukan oleh suaminya, rekeman video ini digunakan untuk melawan mereka dipengadilan dan beberapa bagian dapat disaksikan diinternet walaupun pemerintah Kanada meminta agar video itu dihapuskan. Yang lebih mengejutkan lagi, Homolka dibebaskan dari penjara pada tahun 2005 setelah hanya dihukum 12 tahun dan sekarang hidup di West Indies.
Karla Homolka adalah pembunuh serial dari Kanada yang menarik perhatian media diseluruh dunia ketika dihukum karena membantu suaminya, Paul Bernardo untuk memperkosa dan membunuh gadis-gadis remaja, termasuk juga adiknya sendiri Tammy Homolka. Karla merekam
kebrutalan dan pembunuhan gadis muda yang dilakukan oleh suaminya, rekeman video ini digunakan untuk melawan mereka dipengadilan dan beberapa bagian dapat disaksikan diinternet walaupun pemerintah Kanada meminta agar video itu dihapuskan. Yang lebih mengejutkan lagi, Homolka dibebaskan dari penjara pada tahun 2005 setelah hanya dihukum 12 tahun dan sekarang hidup di West Indies.
3.
Elena Ceauşescu 1916 - 1989:
Korban : pemusnahan
bangsa
Elena Ceauşescu merupakan orang Rumania yang menyatakan diri sebagai ilmuwan, istri dari pimpinan komunis Romania Nicolae Ceauşescu, dan wakil perdana menteri Romania. Romania menyatakan bahwa Elena Ceauşescu bertanggungjawab atas pembebasan dari kontrol kelahiran yang menciptakan kondisi krisis selama tahun 1970-1980an, menghasilkan membanjirnya bayi yang tidak diinginkan.
Elena Ceauşescu merupakan orang Rumania yang menyatakan diri sebagai ilmuwan, istri dari pimpinan komunis Romania Nicolae Ceauşescu, dan wakil perdana menteri Romania. Romania menyatakan bahwa Elena Ceauşescu bertanggungjawab atas pembebasan dari kontrol kelahiran yang menciptakan kondisi krisis selama tahun 1970-1980an, menghasilkan membanjirnya bayi yang tidak diinginkan.
Bayi-bayi, dan anak-anak
tersebut akhirnya tinggal di tempat yatim piatu. Dia juga mengepalai komisi
kesehatan lingkungan, dimana dia menyangkal adanya AIDS di Rumania, yang
merupakan salah satu kasus paling besar didunia barat. Dia juga
bertanggungjawab atas kehancuran gereja-gereja dan pendistribusian makanan yang
pada tahun 1980an terletak di Rumania. Dia akhirnya dieksekusi atas
kejahatannya yang melawan kemanusiaan dan pengeksekusinya meneriakkan “pergilah
ke neraka” ketika menghukumnya.
4.
Elizabeth I of England 1533 - 1603:
Korban : ribuan
Elizabeth I, dalam perintah untuk menindas paham Katolik, ribuan penganut Katolik di Inggris dan Irlandia dibunuh. Selama dia melakukan hal-hal baik untuk kehormatan parlemen, dia juga merupakan raja yang kejam. Sebagai tambahan, Elizabeth memberikan Queen Mary of Scots tempat perlindungan, lalu tiba-tiba mengkhianatinya dan meletakkan dia didalam penjara selama hamper 19tahun, lalu membunuh dia. Dia menganjurkan perompakan melawan kapal-kapal Spanyol dan mendukung penukaran budak.
Elizabeth I, dalam perintah untuk menindas paham Katolik, ribuan penganut Katolik di Inggris dan Irlandia dibunuh. Selama dia melakukan hal-hal baik untuk kehormatan parlemen, dia juga merupakan raja yang kejam. Sebagai tambahan, Elizabeth memberikan Queen Mary of Scots tempat perlindungan, lalu tiba-tiba mengkhianatinya dan meletakkan dia didalam penjara selama hamper 19tahun, lalu membunuh dia. Dia menganjurkan perompakan melawan kapal-kapal Spanyol dan mendukung penukaran budak.
5.
Marybeth Tinning 1942:
Korban : 9
Antara tahun 1972 dan 1985, Tinning mempunyai 8 anak, dimana semuanya ia bunuh, dan anak adposi yang dia bunuh juga. Selama waktu kematian, tidak ada satupun yang curiga bahwa dia membunuh mereka, dan justru menyalahkan kelainan genetic. Hal ini terjadi walaupun anak adopsinya adalah anak ketujuh yang dibunuh. Dia mengaku bahwa dia mencekik anak-anaknya, tetapi kemudian dia menarik kembali pengakuan itu. Dia dihukum 20 tahun penjara, dan kedua permintaan pembebasan bersyarat ditolak.
Antara tahun 1972 dan 1985, Tinning mempunyai 8 anak, dimana semuanya ia bunuh, dan anak adposi yang dia bunuh juga. Selama waktu kematian, tidak ada satupun yang curiga bahwa dia membunuh mereka, dan justru menyalahkan kelainan genetic. Hal ini terjadi walaupun anak adopsinya adalah anak ketujuh yang dibunuh. Dia mengaku bahwa dia mencekik anak-anaknya, tetapi kemudian dia menarik kembali pengakuan itu. Dia dihukum 20 tahun penjara, dan kedua permintaan pembebasan bersyarat ditolak.
6.
Rosemary West 1953
Korban : 12 +
Bersama suaminya Fred, Rosemary West dipercaya telah menyiksa dan membunuh 12 wanita muda. Pada agustus 1992 Fred West ditangkap setelah tertuduh memperkosa anaknya yang berumur 13 tahun sebanyak 3 kali, dan Rosemary West ditangkap atas kekejaman terhadap anak. West mengembangkan kebiasaan untuk mengambil anak-anak perempuan dari pemberhentian bus disekitar Gloucester, Inggris dan memenjarakan mereka dirumah mereka untuk beberapa hari sebelum membunuhnya. West mempunyai nafsu seksual yang besar sekali dan menikmati perbudakan ekstrem dan seksual sadomasocithistic. Rosemary adalah seorang biseksual dan banyak korban-korban mereka untuk kepuasan seks dia dan suaminya. West juga bekerja sebagai pelacur. Dua dari anak mereka adalah anak dari kliennya. West adalah salah satu dari hanya dua wanita yang pernah dihukum mati dipenjara di UK
Bersama suaminya Fred, Rosemary West dipercaya telah menyiksa dan membunuh 12 wanita muda. Pada agustus 1992 Fred West ditangkap setelah tertuduh memperkosa anaknya yang berumur 13 tahun sebanyak 3 kali, dan Rosemary West ditangkap atas kekejaman terhadap anak. West mengembangkan kebiasaan untuk mengambil anak-anak perempuan dari pemberhentian bus disekitar Gloucester, Inggris dan memenjarakan mereka dirumah mereka untuk beberapa hari sebelum membunuhnya. West mempunyai nafsu seksual yang besar sekali dan menikmati perbudakan ekstrem dan seksual sadomasocithistic. Rosemary adalah seorang biseksual dan banyak korban-korban mereka untuk kepuasan seks dia dan suaminya. West juga bekerja sebagai pelacur. Dua dari anak mereka adalah anak dari kliennya. West adalah salah satu dari hanya dua wanita yang pernah dihukum mati dipenjara di UK
7.
Phoolan Devi 1963 - 2001:
Korban : 22 +
Phoolan Devi adalan dacoit India (perampok bersenjata) yang mempunyai karir singkat sebagai politican nantinya. Pada 1970an dia diculik oleh dacoit gank dan dia akhirnya bergabung dengan mereka untuk melakukan kejahatan. Pada satu saat dia diperkosa oleh grup laki-laki di Behmai. Dia memilih untuk lari dan melanjutkan hidupnya untuk melakukan kejahatan, merampok dari orang-orang kaya.
Phoolan Devi adalan dacoit India (perampok bersenjata) yang mempunyai karir singkat sebagai politican nantinya. Pada 1970an dia diculik oleh dacoit gank dan dia akhirnya bergabung dengan mereka untuk melakukan kejahatan. Pada satu saat dia diperkosa oleh grup laki-laki di Behmai. Dia memilih untuk lari dan melanjutkan hidupnya untuk melakukan kejahatan, merampok dari orang-orang kaya.
Lalu dia akhirnya kembali
ke Behmai dan dia memerintahkan semua laki-laki untuk berbaris dan menembak
mereka semua. Paling tidak sekitar 22 laki-laki terbunuh. Lalu dia akhirnya
ditangkap dan menghabiskan 11 tahun penjara. Dia masuk kedalam dunia politik,
tetapi hanya dalam waktu yang singkat karena adanya pemberontakkan. Secara
mengejutkan, tahun 1998, Phoolan Devi dinominasikan untuk mendapatkan
penghargaan Nobel oleh beberapa anggota parkemen Inggris. Pada tahun 2001, dia
dibunuh oleh seorang laki-laki dalam usaha balas dendam atas pembunuhan yang ia
lakukan di Behmai.
8.
Delphine LaLaurie 1775 - 1842 :
Korban : 10+
LaLaurie adalah kaum socialite yang kejam yang tinggal di New Orleans. Rumahnya adalah ruangan yang penuh dengan horror. Pada 10 April 1834, kebakaran terjadi di dapur dan pemadam kebakaran menemukan 2 budak yang dirantai pada kompor, dimana diyakini merekalah yang memacu kebakaran untuk mendapatkan perhatian. Pemadam kebakaran dipandu oleh budak yang lain menuju keloteng dimana terdapat hal yang lebih mengejutkan. Lebih dari satu dosin budak cacat dan buntung terbelenggu di tembok atau lantai. Beberapa menjadi
subjek untuk percobaan obat yang mengerikan. Seorang laki-laki terlihat sebagai bagian pertukaran seks yang ganjil, seorang wanita terjebak di kandang yang kecil dengan lengannya yang rusak dan terlihat seperti kepiting, dan wanita lainnya tanpa tangan dan kaki, dan adanya tambalan daging pada dirinya agar terlihat seperti ulat bulu.
LaLaurie adalah kaum socialite yang kejam yang tinggal di New Orleans. Rumahnya adalah ruangan yang penuh dengan horror. Pada 10 April 1834, kebakaran terjadi di dapur dan pemadam kebakaran menemukan 2 budak yang dirantai pada kompor, dimana diyakini merekalah yang memacu kebakaran untuk mendapatkan perhatian. Pemadam kebakaran dipandu oleh budak yang lain menuju keloteng dimana terdapat hal yang lebih mengejutkan. Lebih dari satu dosin budak cacat dan buntung terbelenggu di tembok atau lantai. Beberapa menjadi
subjek untuk percobaan obat yang mengerikan. Seorang laki-laki terlihat sebagai bagian pertukaran seks yang ganjil, seorang wanita terjebak di kandang yang kecil dengan lengannya yang rusak dan terlihat seperti kepiting, dan wanita lainnya tanpa tangan dan kaki, dan adanya tambalan daging pada dirinya agar terlihat seperti ulat bulu.
Beberapa mulutnya dijahit
dan kelaparan sampai mati, yang lainnya lagi tangannya dijahit dengan bagian
badan yang lainnya. Kebanyakan ditemukan mati, tetapi beberapa masih hidup dan
beberapa memohon untuk dibunuh agar tidak menderita lagi. LaLaurie lari sebelum
dia diadili dan dia tidak pernah tertangkap.
9.
Jiang
Qing 1914 - 1991:
Korban : 500.000 +
Jiang Qing adalah istri dari Mao Tse-tung seorang dictator komunis di China. Karena kepintarannya menyusun gerakan dia mendapatkan posisi yang paling berkuasa didalam partai komunis (berkuasa seperti Presiden). Dipercaya bahwa dialah otak dibalik Revolusi Budaya Cina (dimana dia menjadi wakil pemimpin). Selama Revolusi Budaya, banyak aktifitas ekonomi yang berhenti dan bangunan-bangunan kuno, artifak, barang-barang antik, buku-buku, dan lukisan-lukisan yang tidak terhitung banyaknya hancur oleh Red Guards (pasukan merah).
Jiang Qing adalah istri dari Mao Tse-tung seorang dictator komunis di China. Karena kepintarannya menyusun gerakan dia mendapatkan posisi yang paling berkuasa didalam partai komunis (berkuasa seperti Presiden). Dipercaya bahwa dialah otak dibalik Revolusi Budaya Cina (dimana dia menjadi wakil pemimpin). Selama Revolusi Budaya, banyak aktifitas ekonomi yang berhenti dan bangunan-bangunan kuno, artifak, barang-barang antik, buku-buku, dan lukisan-lukisan yang tidak terhitung banyaknya hancur oleh Red Guards (pasukan merah).
Selama 10 tahun Revolusi
Budaya juga berpengaruh kedalam sistem pendidikan yang diberhentikan dan banyak
orang-orang pintar dikirim ke kamp tahanan. Jutaan orang di Cina dilaporkan
mengalami penyiksaan hak-hak asasi selama Revolusi Budaya. Jutaan lainnya juga
pemecatan secara paksa. Perkiraan korban kematian, orang sipil dan pasukan
merah, baik dari orang barat dan orang timur sekitar 500.000 dalam
kekacaubalauan pada tahun 1966-1969 tetapi perkiraan tersebut naik lagi menjadi
3 juta dari 36 juta orang yang dianiaya. Cukup sekian semoga bermanfaat..!!!!
sumber unik gaul.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar