sebuah
range . Fungsi f(x) akan mempunyai akar bila dan berlawanan
tanda atau memenuhi. Ide awal metode ini adalah metode tabel, dimana area
dibagi menjadi N bagian. Hanya saja metode bisection ini membagi range menjadi
2 bagian, dari dua bagian ini dipilih bagian mana yang mengandung akar dan
bagian yang tidak mengandung akar dibuang. Hal ini dilakukan berulang-ulang
hingga diperoleh akar persamaan.
Untuk
menggunakan metode bisection, terlebih dahulu ditentukan batas bawah (a)
dan batas atas (b). Kemudian dihitung nilai tengah: Dari nilai x ini
perlu dilakukan pengecekan keberadaan akar. Secara matematik, suatu range
terdapat akar persamaan bila f(a) dan f(b) berlawanan tanda. Setelah diketahui
dibagian mana yang terdapat akar, maka batas bawah dan batas atas di perbaharui
sesuai dengan range dari bagian yang mempunyai akar.
Batasan
a dan b memberikan harga bagi fungsi f(x) untuk x = a dan x = b. Langkah
selanjutnya adalah memeriksa apakah f(a) × f(b) < 0.
Dengan
rumusan c = (a+b)/2, diperiksa apakah nilai mutlak f(c ) < 0 (batas
simpangan kesalahan). Jika benar, nilai x = c adalah solusi yang dicari. Jika
tidak terpenuhi, ditetapkan batasan baru dengan mengganti nilai b = c apabila
f(a)*f(c) < a =” c “> 0; proses menemukan c baru dilakukan seperti
prosedur yang telah dijelaskan.
Metode
Bisection ini paling sederhana dan paling intractif dari metode pendekatan
berturut-turut untuk melokalisasi sebuah persamaan akar f(x) = 0 dalam selang
[a,b].
Metode
ini didasrkan pada teorema nilai antara untuk fungsi kontinu., yang menyatakan
pada suatu selang [a,b] sedemikian sehingga titik-titik ujung f berlawanan
tanda, missal f(a) < 0, harus mengandung suatu akar. Metode ini merupakan
pengulangan pembagiduaan selang yang memenuhi teorema di atas.
Metode
bisection juga disebut metode root-finding yang mana interval bisect dengan
berulang dan memilih sub interval yang mana akarnya harus ada proses
berikutnya. metode ini sangat simple tapi relatif lambat. karena, biasanya
sering memperoleh perkiraan yang masih kasar sebagai solusi yang kemudian
digunakan untuk starting point metode konvergen dengan cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar