Penyelidikan (inquiry) dapat
diartikan sebagai memeriksa dengan teliti, mengusut dengan cermat (KBBI). Dalam
konteks metode mengajar, inquiry pada dasarnya adalah cara meyadari apa yang
telah dialami. Metode ini menuntut siswa aktif dalam kegiatan intelektual
(berfikir), memproses pengalaman belajar menjadi sesuatu yang bermakna dalam
kehidupan nyata dan dibiasakan untuk produktif, analitis, dan kritis.
Berikut ini adalah defenisi metode inquiry
yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu:
- Metode inquiry adalah
metode yang menempatkan siswa sebagai subyek belajar yang aktif dan mampu
mengarahkannya untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar
(Mulyasa, 2003).
- Menurut
Suryosubroto (2002) metode inquiry merupakan
perluasan dari proses discovery yang digunakan secara lebih mendalam. Ini
berarti inqury mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi, misalnya
merumuskan masalah, merancang eksperimen dan melaksanakan eksperimen,
mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, dan sebagainya.
- Menurut
Roestiyah (2001) metode inquiry adalah
teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar, dimana guru
membimbing siswa yang ditugaskan untuk meneliti suatu masalah dengan
petunjuk dan langkah kegiatan yang jelas. langkah kegiatan tersebut antara
lain membagi siswa menjadi beberapa kelompok; masing-masing kelompok
mendapat tugas; siswa mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya;
mendiskusikan hasil kerja di dalam kelompok; menyusun laporan; hasil
laporan dilaporkan ke sidang pleno (menjadi diskusi kelas); merumuskan
kesimpulan; dan melaksanakan tindak lanjut.
Langkah dan strategi metode inquiry menurut
(Mulyasa, 2005):
a. Langkah-langkah dalam proses inquiry:
a. Langkah-langkah dalam proses inquiry:
- Menyadarkan
keingintahuan terhadap sesuatu.
- Mempradugakan
suatu jawaban.
- Menarik
kesimpulan.
- Membuat
keputusan yang valid.
- Menjawab
permasalahan yang didukung oleh bukti-bukti.
- Menggunakan
kesimpulan untuk menganalisis data yang baru.
b. Strategi pelaksanaan inquiry:
- Guru
memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan
diajarkan.
- Memberikan
tugas kepada siswa untuk menjawab pertanyaan, yang jawabannya bisa
didapatkan pada proses pembelajaran yang
dialami siswa.
- Guru
memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin
membingungkan siswa.
- Resitasi
(hafalan) untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya
- Siswa
merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Keunggulan metode inquiry:
- Dapat
membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa.
- Meningkatkan
pemahaman siswa terhadap konsep dasar ide-ide dengan lebih baik.
- Memaksimalkan
ingatan siswa pada situasi belajar yang baru.
- Mendorong
siswa agar berfikir dan bekerja secara mandiri, jujur, obyektif, terbuka
dalam merumuskan hipotesanya.
- Memberi
kepuasan yang bersifat intrinsik.
- Pembelajaran lebih
menggairahkan karena siswa diberi kebebasan untuk belajar sendiri.
- Dapat
mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
- Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Kelemahan metode inquiry:
Selain keunggulan di atas terdapat kelemahan metode inquiry yang perlu diperhatikan guru yaitu:
Selain keunggulan di atas terdapat kelemahan metode inquiry yang perlu diperhatikan guru yaitu:
- Selalu
didominasi siswa yang lebih pintar.
- Tidak
sesuai untuk kelas yang jumlah siswanya banyak.
- Memerlukan
waktu yang relatif banyak (lama).
- Perlu
persiapan yang benar-benar matang (siswa-guru).
- Memerlukan
perhatian yang ekstra ketat dari guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar