Mendengar kata “pengusaha”, sebagian besar orang
sudah keder duluan. Seolah-olah profesi pengusaha merupakan
profesi yang “mengerikan”. Segudang keluhan bernada gelisah sering sekali kita
dengar mengenai profesi pengusaha. Mulai dari tidak berbakat, tidak punya modal
sampai bingung mau usaha apa. Padahal jadi pengusaha itu mudah. Serius.
Berikut ini adalah 4 langkah mudah menjadi
pengusaha yang bila Anda betul-betul lakukan, maka setelah Anda selesai membaca
artikel ini, Anda pun resmi bergelar “pengusaha”. Baca, simak dan lakukan:
1. Deklarasi
Sekarang juga, deklarasikanlah bahwa Anda adalah seorang
pengusaha. Saya jamin tidak dosa. Anda punya akun Facebook, Twitter,
G+ dan social media lainnya? Kalau punya, segera tambahkan
label “pengusaha” pada profil Anda. Bahasanya bisa entrepreneur, businessman/woman, business
owner, pedagang, penjual atau apapun kreativitas Anda. Sudahlah, lakukan
saja. Rencanakan juga untuk membuat kartu nama dengan label bersinonim “pengusaha”
di dalamnya. Kabarkan berita gembira ini pada dunia, bahwa saat ini juga telah
lahir seorang pengusaha tangguh, yaitu Anda.
Kemudian nyatakanlah kepada teman di samping Anda, kalau
ada. Kalau Anda membaca artikel ini sendirian, segera hubungi orang terdekat
Anda. Bisa istri, suami, sahabat atau orang tua. Hubungi mereka lewat telfon,
sms, bbm atau apapun. Katakan ke mereka, “mulai saat ini saya resmi jadi
pengusaha”. Jangan pikirkan apa respon mereka nantinya. “Tapi usahanya apa?”,
Anda mungkin bertanya begitu, tapi itu urusan belakangan. Pokoknya nyatakan
saja dulu. Bismillah, sekarang!
Sebelum menemukan sesuatu, Thomas Alva Edison selalu
melakukan jumpa pers dan MENYATAKAN kepada media, apa rencana penemuan
berikutnya. Setelah itu baru dia masuk lab dan bekerja. Tujuannya adalah: agar
ia tidak berhenti sampai ia berhasil, sekaligus menciptakan kondisi point of no
return, titik dimana tidak bisa lagi balik badan dan (pura-pura) melupakan
tujuannya semula.
2. Action
Kemudian, bertindaklah. Mulailah dari hal yang sederhana.
Ingat, perjalanan seribu mil dimulai dari satu langkah kecil. Jangan mikir yang
berat-berat dulu. Kata kuncinya adalah: bergerak. Apapun itu, yang
penting bergerak! Anda punya keluarga, kenalan, tetangga, teman atau bahkan
temannya-teman yang seorang pengusaha, kan? Nah, coba hubungi mereka. Ping
BBM-nya, mention akun twitter-nya,comment di
status FB-nya atau langsung saja telfon mereka, sekedar say hello. Untuk
apa? Untuk menjalin ukhuwah, membangun network, memperkuat relasi
dan menjajaki kemungkinan kerja-sama dengan mereka nantinya. Faktor lingkungan
mempengaruhi, jadi action pertama Anda adalah:membawa diri
Anda ke lingkungan yang nantinya akan membantu Anda mewujudkan cita-cita Anda
menjadi seorang pengusaha. Aaamiin…
Oh iya, Anda sudah lakukan langkah pertama, kan? Anda
sudah menambahkan kata “pengusaha” di profil social media Anda,
kan? Mantap! Dengan demikian, para pengusaha yang Anda hubungi tadi tahu bahwa
Anda adalah rekan sesama pengusaha. Dan umumnya para pengusaha senang berkumpul
dan bersosialisasi dengan sesama species-nya.
Sebisa mungkin buatlah janji bertemu dengan mereka.
Katakan Anda mau belajar bisnis, atau sharing, atau sekedar kangen.
“Trus, nanti ngomong apa kalau sudah ketemu?”, ini juga urusan
belakangan. Pasti ada yang diomongin, tidak mungkin Anda
diam-diaman, kan? Malah mungkin hasil pertemuan itu akan mengejutkan Anda.
Jangan gengsi. Anda tidak jadi “lebih bergengsi” dengan tidak menemui mereka.
Bismillah!
Dalam ilmu Fisika, MOMENTUM berarti: kecenderungan benda
bergerak untuk terus bergerak. Tujuan dari action kecil ini adalah menciptakan
momentum awal bagi “pergerakan” Anda seterusnya. Begitu Anda lakukan langkah
kecil pertama Anda, kemungkinan besar Anda akan sulit tidur karena memikirkan
langkah-langkah berikutnya. Otak Anda akan jadi lebih kreatif dari biasanya dan
semua peluang seolah-olah terbuka di depan mata Anda. Sekali lagi kata kuncinya
adalah: bergerak. Tidak ada momentum yang tercipta dari benda yang
hanya diam.
3. Bercermin
Setelah selesai langkah ke-2, sekarang saatnya Anda
bercermin. Ambil cermin dan pandangilah. Lihat baik-baik orang di dalam cermin.
Tanyakan hal-hal ini pada diri Anda:
1. Apakah
sosok di dalam cermin itu memancarkan citra seorang pengusaha?
2. Apakah
saya mau bekerja-sama dengan orang di dalam cermin itu? Bisakah orang itu saya
percaya?
3. Jika
saya memiliki modal, maukah saya mempercayakan modal saya untuk dikelola oleh
orang yang ada di dalam cermin itu?
4. Hal-hal
apa saja yang perlu diperbaiki dari orang di dalam cermin itu?
5. Dan
hal-hal semacamnya.
Ya, bercerminlah tapi bukan untuk bersolek. Bukan untuk mengecek apakah jambul Anda sudah tinggi atau belum. Tapi bercerminlah untuk memantaskan diri. Sudah layakkah penampilan Anda sebagai seorang pengusaha? Saya tidak berbicara tentang kemeja sutra mahal atau jam tangan Rolex lapis emas atau parfum original Jean Paul Gaultier. Saya berbicara tentang pancaran kepercayaan diri, antusiasme, bahasa tubuh, kebersihan, sosok seorang pekerja keras, ketulusan dan keramahan.Sesuaikan fisik dan mental Anda dengan tujuan Anda. Bismillah!
Dalam ilmu psikologi, terbukti bahwa
rata-rata orang mengambil kesimpulan tentang sesuatu atau memutuskan sesuatu
mengenai orang lain adalah dalam 5 hingga 10 detik pertama ia bertemu. Jadi,
apakah seseorang bersedia bekerja-sama dengan Anda, sangat ditentukan dari
kesan pertama mereka terhadap Anda. Kalau di 10 detik pertama Anda sudah
memancarkan citra positif, kemungkinan besar percakapan atau “negosiasi” Anda
akan berjalan lancar. Sebaliknya, jika di 10 detik pertama ia sudah ragu dengan
Anda, maka apapun yang hendak Anda bicarakan dengan mereka hampir tidak berguna
lagi.
4. Jangan Berhenti
Jangan pernah berhenti sebelum berhasil. Silakan
lakukan manuver, adjustment (penyesuaian),
istirahat untuk evaluasi, bahkan banting setir kalau perlu, tapi JANGAN PERNAH
BERHENTI! Ingat, Anda adalah pengusaha. Dan pengusaha adalah orang yang selalu
siap akan perubahan. Pengusaha adalah orang yang antusias terhadap tantangan.
Saya punya tips untuk Anda. Ini berasal dari pengalaman
pribadi saya dan saya betul-betul mendapatkan limpahan banjir energi yang
luar-biasa setelah saya melakukannya. Ambil kamus, cari kata “menyerah”
kemudian HAPUS! Coret atau Tipe-Ex! Tegaskan pada diri Anda bahwa: “Tidak
ada kata menyerah dalam kamus Saya!”. Bismillah!
Selamat, sekarang Anda adalah seorang pengusaha!
Anda tidak mungkin gagal jika Anda tidak tahu bagaimana
caranya menyerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar