Komunikasi
seperti pembuluh darah dalam sebuah organisasi, ketika komunikasi terhenti,
maka hidup organisasi itu tak akan lama lagi. Dengan komunikasi yang efektif,
diharapkan para pekerja dapat menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik.
Resiko terjadinya kesalahan dalam mengerjakan tugas dapat diminimalkan. Lalu,
komunikasi yang efektif itu bagaimana? Dalam bukunya yang berjudul Komunikasi
Antarpribadi : Tinjauan Psikologis, Supratiknya menjelaskan bahwa komunikasi
dikatakan efektif apabila penerima pesan mampu menginterpretasikan pesan sesuai
maksud pengirim pesan.
Ini
dia beberapa cara yang efektif dalam mengirimkan pesan (Johnson,1981 dalam
Supratiknya , 2007) :
1. Usahakan agar pesan yang kita kirim mudah
dipahami oleh penerima pesan.
2. Pengirim pesan harus memiliki kredibilitas di
mata penerima.
3. Usahakan untuk mendapat umpan balik dari penerima
pesan.
Dalam
proses penyampaian pesan, terkadang terjadi kesalahpahaman. Beberapa hal yang
menghambat terjadinya komunikasi yang efektif, antara lain:
a. Hambatan yang bersifat emosional dan sosial, atau
kultural. Misalnya, kita menafsirkan pesan secara negatif karena beberapa hari
sebelumnya, anda terlibat dalam suatu masalah dengan si pemberi pesan.
b. Pemberian penilaian atau menghakimi si pemberi
pesan. Hal ini dapat menjadikan pemberi pesan bersikap defensif, sehingga akan
sangat hati – hati dalam memilih kata untuk menyampaikan pesannya.
c. Gagal memahami maksud konotatif dari pesan yang
diberikan. Hal ini sering terjadi meskipun kita mengetahui secara jelas arti
denotatif dari kata yang dimaksudkan.
d. Kurang adanya kepercayaan antara si pemberi dan
penerima pesan.
Sehingga
Organisasi yang efektif akan sangat bergantung dengan komunikasi yang efektif.
•RB
Sumber:
Supratiknya, A. 2005. Komunikasi Antarpribadi : Tinjauan Psikologis. Yogyakarta
: Penerbit Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar